LATAR BELAKANG

Otomatisasi dalam wujud digital accounting telah memungkinkan tahapan-tahapan siklus akuntansi dilakukan secara lebih cepat dan akurat tanpa penggunaan kertas dan tanpa intervensi akuntan. Kemudian, keberadaan kecerdasan buatan (artificial inteligence) telah memungkinkan dilakukannya analisis dan interpretasi atas data dan informasi akuntansi untuk mendukung pengambilan keputusan secara tepat waktu dan akurat di tengah lingkungan bisnis yang bergejolak, penuh ketidakpastian, kompleks dan ambigu.  Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah akuntansi akan berakhir di era VUCA ini. Era VUCA ini memunculkan tantangan sekaligus peluang bagi akuntansi untuk tetap eksis. Dengan demikian, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah tidak jika akuntansi mau melakukan revolusi untuk mengakomodasi kebutuhan yang dituntut dalam era VUCA. Revolusi ini dilakukan terhadap baik disiplin ilmu akuntansi itu maupun para pelaku profesi akuntansi. Revolusi atas disiplin ilmu akuntansi mencakup kebutuhan standar akuntansi yang dapat mengidentifikasi dan memproses aktivitas bisnis yang semakin inovatif (transaksi kripto yang melibatkan blockchain misalnya) dan kebutuhan perombakan muatan informasi akuntansi yang dihasilkan agar tetap relevan bagi pengambilan keputusan di era VUCA yang bergejolak dan penuh ketidakpastian. Sementara itu, revolusi dari para pelaku profesi akuntansi mencakup perubahan mindset dari sekedar data processor menjadi lebih ke arah strategic data analyst. Kemudian, pelaku profesi akuntansi harus berrevolusi mengasah pengetahuan dan kemampuan yang relevan dalam era VUCA. Setidaknya ada empat skill yang harus dimiliki profesi akuntansi agar tetap eksis dalam era VUCA, yakni mampu melakukan:
(1) antisipasi dan reaksi terhadap sifat dan kecepatan perubahan, (2) bertindak tegas tanpa harus selalu memiliki arah yang jelas dan kepastian, (3) bernavigasi dalam kompleksitas, kekacauan dan kebingungan, dan (4) menjaga efektivitas di tengah kejutan-kejutan yang bersifat konstan dan kurangnya prediktibilitas. Dalam membangun skill yang mumpuni ini peran Program Studi Akuntansi menjadi sngat sangat stratejik. Banyak hal yang perlu dikupas dan dibahas secara detail dalam mengupas tantangan dan peluang profesi akuntansi pada era VUCA ini. Hal ini menjadi urgency karena begitu banyaknya kegamangan di kalangan generasi muda/mahasiswa dalam memutuskan untuk masuk ke dalam profesi akuntansi pada era VUCA ini. Kegamangan ini harus disikapi oleh Program Studi Akuntansi dengan melakukan penyesuaian kurikulum dan metode belajar mengajar yang memungkinkan generasi muda akan memiliki skill yang mumpuni dan keyakinan akan profesinya di dalam memasuki dunia industri di era VUCA. Oleh karena itu, KIA IX kali ini mengangkat tema “Revolutionary Accounting in VUCA Era”.